Perbedaan Hotel Bintang 1 hingga 5, Ini Ciri dan Fasilitasnya di Indonesia

Daftar Isi

 

Perbedaan Hotel Bintang 1 hingga 5, Ini Ciri dan Fasilitasnya di Indonesia
Ilustrasi. Sumber: Pixabay/ Engin_Akyurt

m.satupiston.com - Perbedaan hotel bintang 1 hingga 5 di Indonesia ternyata bukan hanya soal harga, tetapi juga kualitas layanan dan fasilitas.


Menurut HotelPedia, penilaian terhadap hotel di Indonesia tidak dilakukan sembarangan, karena ada standar khusus yang mengatur klasifikasinya.


Standar ini ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berdasarkan sejumlah indikator, termasuk sarana, pelayanan, serta sumber daya manusia.


Meski begitu, masih banyak wisatawan yang belum memahami secara rinci apa yang membedakan hotel bintang 1 dengan hotel bintang 5.


Hotel bintang 1 di Indonesia umumnya menawarkan fasilitas yang sangat mendasar.


Jenis hotel ini biasa ditemukan di kota-kota kecil atau daerah wisata yang belum terlalu berkembang.


Fasilitas kamar biasanya hanya mencakup tempat tidur, kipas angin atau AC, dan kamar mandi pribadi.


Layanan kamar pun sangat terbatas dan belum tentu tersedia selama 24 jam.


Jumlah kamar di hotel bintang 1 minimal 15 unit, dengan luas kamar standar paling sedikit 20 meter persegi.


Selain itu, tidak selalu tersedia restoran di dalam hotel, dan jika ada, pilihan menunya cenderung terbatas.


Hotel bintang 2 sedikit lebih baik dari segi pelayanan dan fasilitas.


Hotel dengan klasifikasi ini umumnya sudah menyediakan resepsionis 24 jam, area parkir yang lebih luas, serta pelayanan sarapan pagi.


Kamar mandinya lebih lengkap dengan air panas, dan jumlah kamar minimal 20 unit.


Di sisi lain, hotel bintang 3 mulai menampilkan peningkatan signifikan dalam kenyamanan dan kelengkapan fasilitas.


Hotel jenis ini umumnya sudah menyediakan restoran dengan variasi menu yang lebih luas, ruang rapat, serta fasilitas penunjang seperti kolam renang kecil dan pusat kebugaran.


Kamar hotel bintang 3 juga dilengkapi televisi layar datar, minibar, serta koneksi internet yang stabil.


Pelayanan kebersihan dan kamar dilakukan secara rutin dengan standar yang lebih tinggi.


Naik ke hotel bintang 4, pengalaman menginap menjadi semakin premium.


Hotel bintang 4 biasanya berada di lokasi strategis dan menyediakan layanan concierge, valet parking, hingga layanan laundry yang cepat.


Fasilitas rekreasi juga lebih beragam, seperti kolam renang dengan desain eksklusif, spa, gym modern, dan area lounge.


Restoran dalam hotel bintang 4 menyajikan menu lokal maupun internasional dengan kualitas masakan setara restoran kelas atas.


Jumlah kamar minimal untuk hotel bintang 4 adalah 50 unit, dengan luas standar minimal 24 meter persegi.


Yang paling mewah dan lengkap tentu adalah hotel bintang 5.


Hotel ini tidak hanya menawarkan layanan terbaik, tetapi juga pengalaman menginap yang dirancang dengan kemewahan dan kenyamanan maksimal.


Kamar hotel bintang 5 biasanya memiliki luas minimal 26 meter persegi dan dilengkapi dengan furnitur premium, perlengkapan mandi berstandar internasional, hingga layanan butler pribadi di beberapa hotel tertentu.


Fasilitas seperti ballroom, ruang konferensi, spa eksklusif, restoran fine dining, dan berbagai jenis suite menjadi hal yang umum di hotel jenis ini.


Hotel bintang 5 juga dituntut memiliki sistem manajemen profesional dan staf yang telah terlatih secara internasional.


Penetapan klasifikasi bintang ini sendiri dilakukan melalui proses sertifikasi hotel yang resmi.


Sertifikasi dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) Pariwisata yang telah ditunjuk pemerintah.


Lembaga tersebut akan menilai lebih dari 250 elemen yang mencakup aspek bangunan, fasilitas, pelayanan, serta kompetensi SDM yang dimiliki hotel.


Selain itu, klasifikasi bintang hotel berlaku selama 3 tahun dan harus diperbarui secara berkala agar tetap relevan dengan standar yang terus berkembang.


Banyak pengelola hotel saat ini juga berupaya menaikkan peringkat bintang mereka dengan melakukan renovasi atau meningkatkan kualitas pelayanan.


Tujuannya adalah untuk menarik lebih banyak tamu, khususnya wisatawan asing yang biasanya mengandalkan klasifikasi bintang dalam memilih akomodasi.


Namun demikian, tidak semua hotel dengan harga tinggi otomatis masuk dalam kategori hotel berbintang tinggi.


Ada pula hotel butik atau hotel tematik yang menawarkan harga mahal karena keunikan dan lokasi eksklusif, meski secara fasilitas tidak selalu memenuhi standar hotel bintang 5.


Dengan pemahaman ini, wisatawan diharapkan dapat lebih cermat dalam memilih hotel yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka.


Bagi pelaku industri perhotelan, klasifikasi bintang bukan sekadar label, tetapi bentuk komitmen terhadap kualitas dan pelayanan yang berkesinambungan.


Masyarakat pun kini dapat mengakses informasi klasifikasi hotel melalui situs resmi milik pemerintah atau platform pemesanan hotel terpercaya.


Dengan adanya transparansi ini, wisatawan diharapkan tidak lagi terkecoh oleh tampilan luar hotel saja, melainkan bisa mengambil keputusan berdasarkan data yang objektif dan terstandarisasi.


Sebagai negara tujuan wisata utama di Asia Tenggara, peningkatan kualitas hotel di Indonesia tentu menjadi bagian penting dalam mendukung pertumbuhan sektor pariwisata nasional.***

 ⚠ Iklan ⚠ 
 ⚠ Iklan  ⚠