10 Rekomendasi Film Crime yang Menarik dan Anti-Mainstream

Daftar Isi

 

10 Rekomendasi Film Crime yang Menarik dan Anti-Mainstream
Ilustrasi. Sumber: Pixabay/ geralt

m.satupiston.com - Film bergenre crime menurut gudangfilm21 sering kali menyajikan cerita yang penuh ketegangan dan misteri, namun beberapa di antaranya berhasil menampilkan alur yang unik dan tidak biasa.


Di Bandung, minat masyarakat terhadap film dengan alur cerita yang berbeda semakin meningkat.


Berikut ini adalah sepuluh rekomendasi film crime anti-mainstream yang dapat menjadi pilihan tontonan menarik.


Memahami Genre Crime dan Anti-Mainstream

Genre crime adalah salah satu subgenre film yang berkutat pada kejahatan dan proses penyelesaiannya, sering kali melalui tokoh detektif, penjahat, atau pihak berwenang.


Namun, tidak semua film crime disajikan dengan pendekatan konvensional seperti investigasi lurus atau penangkapan tersangka.


Film crime yang memiliki genre anti-mainstream justru menyajikan kejahatan dari perspektif yang tidak biasa, terkadang bahkan melalui sudut pandang pelaku, atau dengan alur yang non-linear dan penuh kejutan.


Dalam konteks ini, istilah "anti-mainstream" mengacu pada karya-karya yang menawarkan pendekatan unik terhadap cerita kriminal, menentang formula klasik, dan sering kali memberikan pengalaman sinematik yang menggugah.


Hal ini menciptakan ruang baru dalam genre crime yang menyatu dengan unsur psikologis, filosofis, atau bahkan eksperimental.


Kehadiran genre ini memberikan kesegaran dan tantangan tersendiri bagi penonton yang sudah jenuh dengan cerita kriminal yang monoton.


1. Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak (2017)

Film karya Mouly Surya ini menempatkan tokoh perempuan sebagai pusat cerita dalam nuansa kejahatan yang penuh simbolisme dan estetika sinematik yang khas.


Marlina, seorang janda di pedalaman Sumba, menjadi korban perampokan dan pemerkosaan oleh sekelompok pria.


Alih-alih menjadi korban pasif, Marlina membunuh pemimpinnya dan melakukan perjalanan untuk mencari keadilan.


Film ini terbagi dalam empat babak: Perampokan, Perjalanan, Pengakuan, dan Kelahiran, yang masing-masing menggambarkan transformasi emosional sang tokoh utama.


Alur cerita yang tenang namun intens memberikan kesan mendalam tentang kekerasan, trauma, dan pemberdayaan perempuan.


Dengan latar alam Sumba yang eksotis dan penggunaan musik tradisional, film ini menampilkan sinema yang tak hanya kuat dalam narasi, tetapi juga visual.


Film ini mendapat banyak penghargaan internasional dan dianggap sebagai pelopor "satay western", genre baru dalam perfilman Indonesia.


2. Andhadhun (2018)

10 Rekomendasi Film Crime yang Menarik dan Anti-Mainstream


Film asal India ini menyajikan kisah Akash, seorang pianis yang berpura-pura buta demi meningkatkan sensitivitas musiknya.


Kepura-puraannya membawa Akash terjebak dalam jaringan kejahatan setelah secara tak sengaja menyaksikan sebuah pembunuhan.


Alur yang cepat dan penuh kejutan menjadikan film ini penuh teka-teki, di mana kebenaran dan kebohongan saling bertabrakan.


Penonton diajak untuk terus menebak motif dan peran setiap karakter, tanpa tahu siapa sebenarnya yang bisa dipercaya.


Keunikan film ini terletak pada penggabungan elemen humor gelap, thriller psikologis, dan kejadian yang tak terduga.


Rating tinggi di IMDb mencerminkan keberhasilan film ini dalam menyeimbangkan hiburan dan kualitas naratif.


3. Investigation of a Citizen Above Suspicion (1970)

Film ini merupakan sindiran tajam terhadap sistem hukum dan kekuasaan di Italia.


Ceritanya berpusat pada seorang kepala kepolisian yang membunuh kekasihnya dan kemudian mencoba menghapus jejak dengan cara manipulatif.


Yang menarik, sang pelaku justru menyisakan banyak bukti untuk menguji apakah hukum akan menjangkau dirinya sebagai "orang di atas hukum".


Film ini bukan hanya crime thriller, tetapi juga kritik sosial terhadap otoritarianisme dan korupsi.


Dengan pendekatan yang filosofis dan simbolik, film ini masih relevan hingga kini sebagai cerminan ketimpangan dalam sistem hukum.


4. Marshland (2014)

Film dari Spanyol ini mengambil latar di sebuah daerah rawa-rawa pasca kediktatoran Franco.


Dua detektif yang bertolak belakang karakter harus bekerja sama untuk mengungkap kasus pembunuhan gadis remaja.


Lingkungan yang suram dan atmosfer penuh ketegangan menjadikan setiap adegan dipenuhi rasa tidak nyaman.


Penonton tidak hanya disuguhkan misteri pembunuhan, tetapi juga pergulatan moral antara kedua tokoh utama.


Marshland memadukan sinematografi yang memukau dengan cerita yang kaya akan muatan sejarah dan psikologi sosial.


5. The Usual Suspects (1995)

Film ini terkenal dengan alur non-linear dan twist ending yang ikonik.


Lima kriminal yang ditangkap karena dugaan perampokan akhirnya terlibat dalam skema besar yang melibatkan sosok kriminal legendaris bernama Keyser Söze.


Dengan narasi yang dibangun dari sudut pandang salah satu tersangka, penonton disajikan puzzle naratif yang penuh manipulasi.


Setiap adegan membawa pertanyaan baru, dan klimaksnya membuat penonton mempertanyakan kembali semua yang sudah dilihat.


Film ini berhasil menjadi cult classic karena pendekatannya yang kompleks dan tidak mudah ditebak.


6. Nightcrawler (2014)

Louis Bloom, seorang oportunis yang mendokumentasikan kejadian kriminal malam hari di Los Angeles, menjadi simbol obsesi terhadap rating dan sensasi media.


Ia semakin terjerumus ke dalam dunia gelap ketika mulai memanipulasi dan menciptakan peristiwa untuk mendapatkan gambar eksklusif.


Film ini bukan hanya tentang kejahatan, tetapi juga kritik terhadap jurnalisme eksploitatif dan kapitalisme ekstrem.


Akting Jake Gyllenhaal yang intens menjadikan karakter Louis sangat meyakinkan dan mengganggu.


Nightcrawler menghadirkan atmosfer mencekam tanpa harus banyak adegan kekerasan.


7. The Negotiator (1998)

Film ini menggambarkan krisis kepercayaan dalam tubuh kepolisian ketika seorang negosiator handal dijebak dalam kasus korupsi.


Danny Roman akhirnya menyandera sejumlah rekan untuk membuka kedok permainan licik yang menjebaknya.


Dengan dinamika antara dua negosiator yang cerdas, film ini penuh ketegangan psikologis dan pertarungan strategi.


Ketegangan dalam ruangan tertutup justru memperkuat intensitas cerita.


The Negotiator menyuguhkan tema keadilan dan loyalitas dalam situasi genting.


8. The Gentlemen (2020)

Guy Ritchie kembali dengan gaya khasnya lewat kisah Mickey Pearson, pengusaha ganja yang hendak pensiun dari bisnis ilegalnya.


Rencana pensiunnya justru membuka celah konflik antar gangster yang penuh tipu daya dan manuver tak terduga.


Dengan dialog cepat, karakter eksentrik, dan humor Inggris yang tajam, film ini menjadi tontonan crime yang segar.


Narasi dibangun melalui cerita dalam cerita, menciptakan lapisan naratif yang kompleks.


The Gentlemen berhasil menyajikan kekerasan dengan gaya penuh selera.


9. Joker (2019)

Alih-alih sekadar film kriminal, Joker adalah potret kelam tentang kegagalan sistem sosial dan mental.


Arthur Fleck, seorang pria dengan gangguan jiwa, perlahan kehilangan kendali dan menjadi simbol perlawanan masyarakat terpinggirkan.


Transformasinya menjadi Joker terjadi bukan karena ambisi, melainkan karena kekacauan sosial yang tidak mampu menampung keberadaannya.


Film ini menyajikan perspektif kriminal dari sudut pandang pelaku, membuat penonton mempertanyakan batas antara korban dan penjahat.


Dengan akting luar biasa dari Joaquin Phoenix, film ini mengundang banyak perdebatan etis dan filosofis.


10. Pulp Fiction (1994)

Film ini mematahkan struktur naratif konvensional dengan menyajikan cerita dalam potongan waktu yang tidak kronologis.


Berbagai karakter kriminal saling bersinggungan dalam kisah penuh dialog cerdas, kekerasan, dan humor absurd.


Quentin Tarantino menggabungkan berbagai sub-genre dalam satu film, menciptakan gaya bercerita yang unik.


Pulp Fiction bukan hanya film kriminal, tapi juga eksperimen sinema yang sukses secara artistik dan komersial.


Karakter ikonik seperti Vincent Vega dan Jules Winnfield tetap membekas dalam budaya pop hingga kini.***

 ⚠ Iklan ⚠ 
 ⚠ Iklan  ⚠